Mengoceh lewat tulisan itu menyenangkan. Aku bisa membekukan setiap kenangan yg terjadi dalam hidup menjadi seramuan kata yg indah dibaca

Sabtu, 22 September 2012

Bukan Nafas Kita


Kita pernah hidup di satu nafas yang sama. Nafas yang bernama "kita". Aku dan kamu, kita, sejalan, sepemikiran, sehati, dan serba se- yang lainnya.

Haha tapi itu dulu, cerita lama. Semuanya berubah seketika karena ada sosok lain yang tidak seharusnya hadir di "nafas kita". Terasa sesak ketika wanita yang bukan hanya aku ikut menghirup nafas yang tadinya hanya diporsikan untuk kita saja, kita berdua. Tanpa permisi, tanpa berperasaan, tanpa punya hati, dia menyingkirkan aku dari nafasmu. Nafasmu bukan lagi nafasku, bukan lagi nafas kita, sekarang semuanya berbalik nama menjadi nafas kalian.

Aku nggak pernah nyangka sosok septemberku bisa berubah menjadi dirimu yang sekarang. Menjadi bukan September yang ku kenal dulu. Bukan lagi kamu yang selalu memujaku dengan rentetan kalimat sayang, bukan lagi kamu yang memelukku dengan dekapan hangat, bukan lagi kamu yang menguatkanku saat aku jatuh. Septemberku berubah, berubah menjadi bukan kamu yang dulu ku kenal.

Marah, kesal, kecewa. haha jelas. Aku merasakannnya, bahkan lebih dari itu.
Perempuan mana yang tidak kecewa bila ditinggalkan? Perempuan mana yang tidak marah saat kekasih yang paling Ia sayangi dirampas perempuan lain?

Aku marah, aku kecewa, tapi aku tidak benci kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar